Rabu, 24 September 2014

What are we going to do after college?


Selepas sekolah, biasanya selepas kuliah para remaja tentunya bakal mulai berpikir untuk mencari kerja. Seperti para remaja pada umumnya...hal ini merupakan hal wajar dan sudah dilakukan turun temurun. Selesai sekolah pasti bekerja. Nah dalam bekerja, tentunya ada beberapa hal yang dipikirkan. Ada yang bekerja untuk mencari uang yang banyak ada pula yang bekerja untuk menyalurkan hobby dan bekerja sesuai dengan passion yang disenangi nya.

Walikota Bandung, Bapak Ridwan Kamil, menyebutkan bahwa bekerja yang menyenangkan adalah hobi yang dibayar. Berarti beliau merupakan salah satu sosok yang mendukung bahwa kita harus bekerja sesuai dengan hobi..apa yang disenangi dan itu bisa disebut dengan passion. Namun bagi beberapa orang passion itu tidak ada... yang menyebutkan bahwa bekerja untuk apa? untuk cari uang... dimana ketika kita nyaman dengan uang yang kita peroleh maka passion akan muncul dengan sendirinya.

Keduanya bukan hal perihal salah dan benar karena pilihan tersebut kembali kepada diri kita sendiri. Beberapa orang menyebutkan bahwa kita tidak harus mengejar passion kita, melainkan lebih kepada cultivate! temukan passion dimana km bekerja.
Beberapa studi memang menyebutkan bahwa tidak ada kaitan antara passion dengan tempat kita bekerja atau belajar. Sehingga terminologi 'follow your passion' is sort of bullshit.

Steve Jobs, pendiri Apple.inc menyebutkan bahwa " You’ve got to find what you love, don’t settle."  Banyak orang menginterpretasikan hal tersebut berbeda-beda. Cal Newport, penulis buku, So Good They Can't Ignore You, ketika kita menginterpretasikan quote dari Jobs diasumsikan bahwa setiap orang telah memiliki pre-eksisting passion yang akan dilanjutkan dalam dunia bekerja. Faktanya, ia mengatakan hanya segelintir orang yang telah menemukan passionnya. Kebanyakan orang tidak tahu dimana passion mereka sehingga quote tersebut tidak dapat memvalidasi bahwa orang tersebut akan enjoy dalam bekerja.

Sekedar bercerita tentang pengalaman orang terdekat saya. Sekarang ia bekerja di bidang yang memang ia cintai sejak kecil. He was nurtured by that field from childhood. Dan ketika ia bekerja, ia memiliki kesenangan tersendiri dalam bekerja. Ia bakal kangen ketika ia harus day off dan sangat ingin kembali ke rutinitas yang ia sukai. Bukan berarti ia tidak mengalami kejenuhan, tetapi ia melakukan hal tersebut dengan senang hati. Hal ini menurut saya yang cukup meringankan dibandingkan kita bekerja dengan tidak senang hati. Jenuh itu wajar... karena ketika rutinitas itu berlangsung bertahun-tahun, maka perlu modifikasi kecil atau refreshing untuk membuatnya menjadi hal yang sangat ingin kita lakukan kembali.

Berbeda dengan apa yang saya rasakan. Passion saya adalah bertemu orang baru, melakukan negosiasi dengan orang tersebut, melakukan lobbying, tidak bisa diam di satu tempat dan harus berkelana layaknya wanderlust. Saya ingin menjadi orang yang menginspirasi orang lain, bukan untuk di cap baik... tapi ada rasa kesenangan tersendiri ketika kita bisa membantu orang tersebut. Itulah passion saya... namun hal yang saya sebutkan tersebut ternyata tidak cukup membuat saya nyaman di tempat kerja sekarang ini. Ya, saya bertemu dengan orang baru. Namun lebih banyak kegiatan administrasi yang saya lakukan didalam kantor dibandingkan keluar mencari prospek kerja. ketika beberapa bulan saya menjalani hal tersebut... saya meraca itu sudah cukup saya dapat. saya ingin sesuatu yang lebih dimana ketika saya bertemu orang lain, saya bisa bicara dan berdiskusi dengan mereka. Hasilnya saya bisa mendapatkan ilmu baru. Dari sinilah saya menemukan bahwa saya tidak cocok bekerja on the desk, dan lebih merupakan orang lapangan.

Passion memang diperlukan dalam bekerja. Passion bukanlah suatu hal yang susah untuk di discover. Hobby kalian adalah passion. Passion adalah hal-hal kecil yang bisa membuat kalian nyaman melakukannya. bekerja tanpa passion menurut saya bagai sayur tanpa garam. Ibarat anjing...passion adalah hal yang men-drive saya untuk terus maju dan improvisasi diri dalam bekerja. Ada yang melakukannya karena iming-iming uang, ada pula karena alasan lain.

Saya bekerja dengan target. Target yang jika dicapai saya bisa mendapatkan kompensasi yang besar. Kompensasi tersebut tidak bisa memaksimalkan saya bekerja. Namun, ketika saya bekerja saya tahu hal tersebut bisa baik untuk orang lain dan diri saya...saya bisa memaksimalkannya.

Diantara benar atau salah mengenai anggapan passion dan pekerjaan. Menurut saya, keduanya benar dan itu kembali bergantung pada prioritas tiap individu. Mungkin saya termasuk kaum idealis yang berusaha mengejar apa yang saya sukai...dan itu tidak salah. begitu juga sebaliknya. Passion tersebut berkaitan dengan kenyamanan. You only live once! so live to the fullest! jangan sampai hal-hal duniawi tersebut membebani kita, baiknya kita bisa menyelaraskannya.

xoxo
Sofi 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar